Penyakit Ikan berdasarkan daerah penyebarannya, penyakit atau parasit ikan
dapat dibagi menjadi tiga golongan, yakni: Penyakit atau parasit pada kulit,
insang dan organ dalam. Penyakit atau parasit pada kulit, sesuai
penggolangannya umumnya menyerang bagian kulit ikan sehingga dengan mudah dapat
dideteksi.
Ikan yang terserang penyakit atau parasit pada bagian kulit biasanya
menunjukkan tanda-tanda pada kulitnya terlihat menjadi pucat dan timbul lendir
secara berlebihan. Organisme yang menyerang bagian kulit dapat berasal dari golongan bakteri,
virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan terlihat
bercak-bercak berwama putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan. Biasanya,
ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, akan menggosok-gosokkan
badannya pada benda-benda di sekelilingnya sehingga sering kali menimbulkan
luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.
Berbeda dengan penggolongan pertama tersebut di atas. Penyakit atau parasit
yang menyerang organ insang biasanya agak sulit untuk dideteksi secara dini. Salah
satu cara yang cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau
parasit pada insang ini adalah mengamati pola tingkah laku ikan.
Ciri utama ikan yang terserang organ insangnya biasanya menunjukkan gejala
sulit bernafas. Selain itu, tutup insang akan mengembang sehingga sulit untuk
ditutup dengan sempurna. Jika serangannya sudah meluas, lembaran-lembaran
insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai adanya bintik-bintik merah
pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika
terlihat bintik putih pada insang, kemungkinan besar disebabkan oleh serangan
parasit kecil yang menempel.
Sementara itu, untuk ikan yang terserang penyakit atau parasit pada organ
(alat-alat) dalamnya biasanya menunjukkan ciri utama terjadi pembengkakan di
bagian perut disertai dengan berdirinya sisik. Dapat terjadi pula bahwa ikan
yang terserang organ dalamnya memiliki perut yang sangat kurus. Jika pada
kotoran ikan sudah dijumpai bercak darah, ini berarti pada usus terjadi
pendarahan (peradangan). Jika serangannya sudah mencapai gelembung renang
biasanya keseimbangan badan ikan menjadi terganggu sehingga gerakan berenangnya
jungkir balik tidak terkontrol.
Meskipun usaha pencegahan telah dilakukan dengan sungguh-sungguh kadangkala
ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hal ini mungkin disebabkan
karena adanya proses pembusukan di kolam, baik terhadap kotoran hasil
metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat buangan yang masuk
ke kolam juga dapat memperburuk kondisi perairan. Padat penebaran yang terlalu
tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan yang kurang memenuhi
persyaratan dapat juga membantu perkembangan penyakit maupun parasit. Oleh
karena itulah, menjaga sanitasi wadah budidaya, menjaga kualitas dan kuantitas
air, penggunaan benih bermutu serta pemberian pakan bergizi dan cukup merupakan
langkah pencegahan yang perlu dilaksanakan oleh para pembudidaya ikan.
Teknologi Organik NASA yaitu TON (Tambak Organik Nusantara) adalah
teknologi untuk menciptakan lingkungan hidup ikan dalam kondisi yang ideal
untuk kehidupan ikan dengan jalan menjaga kualitas air, menghilangkan racun
dari pembusukan bahan organik dalam air, menyuburkan pakan alami (phytoplankton)
sehingga juga bisa mencegah merebaknya parasit penyebab penyakit ikan.
Walaupun TON bukan sebagai obat, namun dapat mencegah perkembangan parasit
penyebab penyakit ikan sehingga ikan akan bisa berkembang sesuai dengan yang
diharapkan.
Pemesanan Vitamin dan Terapi Air Kolam Ikan, silahkan
hubungi: