Sukses Bisnis Pakan Ikan Berkat Produk Nasa
Produk nasa tidak hanya bisa langsung diaplikasikan
di lahan. Namun juga bisa menjadi bahan pelengkap produksi. Nasa ikut andil
dalam meningkatkan kualitas pelet Wiyono sehingga diserap pasar.
Wiyono,
adalah sorang pensiunan PNS yang tinggal di Kab. Sarolangun, Prov. Jambi.
Setelah purna tugas, pria ini mempunyai kegiatan memelihara berbagai jenis ikan
yaitu nila, patin, gurame, lele dan mas dengan skala yang cukup luas. Beberapa
tahun memelihara ikan, pria kelahiran Gunung Kidul 20 Juli 1946 itu merasa
prihatin karena jarang mendapatkan keuntungan memadai yang juga dialami oleh
petani ikan lain di daerahnya. Hal itu terutama disebabkan oleh semakin
tingginya harga pakan pabrik sementara harga ikan cenderung tetap.
Semangat
pengabdian kepada Negara rupanya masih mengalir deras yang memanggilnya berbuat
sesuatu untuk merubah keadaan tersebut dengan membuat pakan ikan sendiri yang
murah namun tetap berkualitas.
Bermodal dua unit mesin pembuat pakan pelet berkapasitas 3 dan 1,5 ton per hari kerja dan sebuah bangunan sederhana, atau bahkan sering dia sebut darurat, Wiyono memulai usahanya membuat pakan bermutu bagus, harga murah dan menguntungkan petani. Untuk itu, ia menggunakan bahan baku yang bisa diperolah tidak jauh dan rumahnya dengan tetap memperhitungkan kandungan nutrisinya.
Melalui berbagai perhitungan, percobaan dan konsultasi dengan beberapa pihak, akhirnya Wiyono berhasil memproduksi pakan pelet yang murah harganya. Jika harga pakan di pasaran kurang lebih 6 ribu rupiah per kilogram, maka pakan buatan Wiyono yang diberi merk PELET SUPER PLUS (RS.+) hanya berharga 4 ribu saja dengan kualitas yang tidak kalah dengan pakan buatan pabrik besar. Melalui analisa di LPPM (PB dan Lab. Pusat Studi Pangan dan Gizi FTP UGM, diperoleh kandungan nutrisi pakan adalah :
Bermodal dua unit mesin pembuat pakan pelet berkapasitas 3 dan 1,5 ton per hari kerja dan sebuah bangunan sederhana, atau bahkan sering dia sebut darurat, Wiyono memulai usahanya membuat pakan bermutu bagus, harga murah dan menguntungkan petani. Untuk itu, ia menggunakan bahan baku yang bisa diperolah tidak jauh dan rumahnya dengan tetap memperhitungkan kandungan nutrisinya.
Melalui berbagai perhitungan, percobaan dan konsultasi dengan beberapa pihak, akhirnya Wiyono berhasil memproduksi pakan pelet yang murah harganya. Jika harga pakan di pasaran kurang lebih 6 ribu rupiah per kilogram, maka pakan buatan Wiyono yang diberi merk PELET SUPER PLUS (RS.+) hanya berharga 4 ribu saja dengan kualitas yang tidak kalah dengan pakan buatan pabrik besar. Melalui analisa di LPPM (PB dan Lab. Pusat Studi Pangan dan Gizi FTP UGM, diperoleh kandungan nutrisi pakan adalah :
·
Protein
29 - 30%
·
Lemak
7 - 8%
·
Abu
14 - 17%
·
Serat
Kasar 2 - 4%
·
Karbohidrat
38 - 43%
·
plus
vitamin dan mineral.
Kandungan
nutrisi tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi ikan untuk pembesaran.
Pemesanan Vitamin dan Terapi Air Kolam Ikan, silahkan
hubungi:
Bersambung.......