Udang Sulit
Besar dikarenakan Malnutrisi Tambak
Saat ini Dunia perudangan di Indonesia
sedang mengalami masalah. Keadaan itu disebabkan oleh over exploitasi dan
tambak kesulitas untuk melakukan self purification, sehingga terjadi antitesa
produksi dan berpengaruh terhadap biota yang hidup di atasnya.
Mekanisme malnutrisi adalah sebagai berikut
:
1. Tambak selalu tergenang air.
2. Air tambak tercemar oleh limbah pabrik
terus-menerus.
3. Kualitas air dan lingkungan menurun.
4. Nutrisi tanah terserap oleh limbah atau
terjadi ikatan mineral tanah dengan bahan kimia terlarut dari pencemaran.
5. Mineral
tanah tidak dapat diserap/digunakan fitoplankton sehingga tidak dapat tumbuh
dan berkembang.
6. Zooplankton
tidak mendapatkan makanan (berupa fitoplankton) sehingga juga tidak dapat
berkembang, udang atau bandeng tidak mendapatkan pakan alami.
7. Udang atau
bandeng pada umur muda tidak dapat berkembang dengan cepat.
Solusi permasalah di atas dengan teknik budidaya yang benar dengan
penggunaan teknologi yang mendukung dan tepat guna. Secara teknis, tambak harus
mengalami rehabilitasi setelah satu siklus berakhir. Pada masa itu dilakukan
pengolahan tanah, pengapuran, pengeringan dan pemberian bahan-bahan untuk
perbaikan kondisi tanah dan perlakuan pupuk TAMBAK
ORGANIK NUSANTARA (TON) dosis 10 botol/ha (2,5 kg/ha)
untuk tambak baru atau masih baik, dan 20 botol/ha
( 5 kg/ha ) untuk tambak yang sudah rusak. Perlakuan TON tersebut
dilakukan pada lahan tambak baik setelah siklus berakhir (di tanah) maupun
selama siklus budidaya (di air) akan mencegah terjadinya malnutrisi tambak,
sehingga kelangsungan budidaya baik udang maupun bandeng akan terjaga
Pemesanan Vitamin dan Terapi Air Kolam Ikan, silahkan
hubungi: